Sebuah organisasi tanpa dasar ideologi atau filosofi yang jelas,
bagaikan kapal yang berlayar tanpa sebuah nahkoda didalamnya, artinya
akan terombang-ambing oleh ombak dan angin laut. Sehingga tidak akan
pernah sampai pada sebuah orientasi dan arah tujuan yang jelas nantinya.
Bukan saja goyah terombang-ambing namun sangat lah berbahaya, karena
hal ini tidak menutup kemungkinan bisa membuat tenggelam dalam
perjalannya. Sebaliknya, jika tidak ada filosofi yang dapat mendalami
problematik organisasi tanpa menjiwai praktek organisasi ini pun dapat
membahayakan. Karena sebuah dasar ideologi dan filosofi yang tidak
berkelanjutan ke dalam praktek penerapannya yang relevan dalam kehidupan
nyata akan mubazir dan tidak layak disebut sebagai filosofi organisasi.
Memang tidak kita pungkiri pada saat tertentu, dalam konteks
tertentu, dapat muncul sebuah problem dalam sebuah wadah organisasi,
biasanya problem yang lebih dominan ini muncul bersifat pada teknis, dan
disaat yang lain pun biasanya bersifat finansial, ketenagaan,
kultulral, dan profesionalisme? Tetapi apakah problem yang mengemuka
pada suatu saat bersifat teknis, finansial, profesionalisme atau
gabungan dari semuanya, namun pada saat yang sama problematik organisasi
itu juga selalu bersifat normatif, yakni terkait dengan norma, dan
nilai-nilai dasar yang sudah di tanam sebelumnya, yang dapat memberikan
relevansi dan makna kepada sifat problematik organisasi yang teknis.
Hal yang negatif ini jika terus dibiarkan maka akan mengakibatkan
munculnya hal negatif yang lain, karena kondisi yang negatif tanpa
ditangani atau dipecahkan ini sangat mudah meningkatkan pandangan yang
semakin negatif seperti sikap pragmatis, hedonis dan individual yang
mengutamakan kepentingan pribadi. Maka sangat diperlukan sekali dalam
sebuah organisasi harus mempunyai dasar ideologi dan filosofi yang jelas
dan relevan dengan kondisi ruang dan waktu dan konteks organisasi yang
terkait. Sehingga kita dapat memilih gabungan dari keduanya, yakni
praktek yang berdasarkan filosofi yang relevan, untuk senantiasa
memberikan pembenaran, arah, tujuan dan makna dari seluruh spektrum
kegiatan organisasi. Karena jika memakai filosofi yang tidak relevan
maka hanya akan melahirkan falsafah yang tidak jelas. Dan falsafah yang
tidak jelas hanya akan semakin memperkuat sikap negatif sebagai tradisi,
“kegagalan akan melahirkan kegagalan”.
-
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !